Lagi-lagi inget petuah pak Zainuddin MZ 🙂
Kali ini soal tukang parkir.
Kurang lebih begini ….
Soal ikhlas, kalo mau belajar, liat sama tukang parkir.
Yang tiap hari kerjaannya markirin berbagai jenis mobil dan motor.
Yang jelas harganya jutaan tuh.
Toh, sang tukang parkir nggak merasa memiliki.
Mobil atau motor yang masuk areal parkir, dijaga baik-baik.
Kalaupun ntar diambil pemiliknya lagi, ya diantar dengan senyum.
Begitu juga dengan apa-apa yang ada pada diri kita ini.
Semuanya serba titipan, semuanya serba pinjeman.
Wajar dong kalo suatu saat ntar diambil oleh pemiliknya.
Sering saya sendiri mikir apa yang melekat pada diri ini, adalah merupakan property pribadi. Kadang ngerasa sudah menjadi hak milik.
Padahal, harta benda, istri yang cantik, anak-anak yang pinter, bahkan nyawa adalah cuma titipan dari Allah, untuk dijaga sebaik mungkin.
Memang nggakada yang kekal di dunia ini.
Jadinya ya gimana caranya agar semua titipan itu bisa dijadikan ladang amal di dunia sebagai bekal menuju kehidupan yang abadi, ntar.
Tapi soal ikhlas itu, memang gampang di teori.
Prakteknya luar biasa susah, paling tidak bagi saya.
Makanya masih terus belajar nih.
Supaya plong dengan apapun keputusan-Nya atas diri saya yang ngga ada apa-apanya di muka bumi ini.
sip .. setuju omm,, yg namanya ikhlas itu taida duanya deh
LikeLike
Setuju mas…! semua hanya titipan yang setiap saat bisa diambil !
LikeLike
sulit memank untuk memupuk rasa ihklas dalam diri..Hmmmm..ada ngga yach d’apotik jualan pil ikhlas?…
LikeLike
Jadi tempat penitipan barang donkk..?
LikeLike
Ikhlas…. kata inilah yang sangat berarti dalam perjalanan hidupku, yang mampu memberi kekuatan bagiku untuk menentukan langkahku, semoga ku selalu dalam lindunganNYA… amin.
LikeLike
Tukang parkir ya? *nyariin Farid*
LikeLike
Ikhlas itu susah mas… tapi kalo udah ngelakuinnya akan terasa plong… seger
LikeLike
Inspirasi dari tukang parkir yang mencerahkan ya 🙂
LikeLike
iya juga yah…
LikeLike
-nia
smoga makin bisa ikhlas ya 🙂
-aap
ah, pinter kaw
-Yatie
obatnya sudah ada di hatimu..
-yulian
memang..
-fery
amin..
-Amd
ente sendiri tukang parkir, kok
-Rian
gak ada yg susah kalo sudah ada ikhlas, mas 🙂
-anny
begitulah 🙂
-kenyo
iya
LikeLike
Sama om.. Masi perlu byk belajar soal ilmu ikhlas jg nc..he
LikeLike
iya ya… kita sering lupa bahwa semua ini cuma titipan……
LikeLike
sebuah pembelajaran yang mengingatkan betapa pentingnya sebuah rasa syukur
LikeLike
pembelajaran yang luar biasa, memberikan pencerahan tentang makna rasa syukur yang sebenarnya
LikeLike
Ikhlas…. sulit memang tetapi harus diupayakan. Tp hrs hati-hati yah… kalo tukang parkirnya gak di bayar, tetap ikhlas gak ya? Harus direnungkan lagi tuh makna keikhlasan-nya. Jgn sampai terperangkap sm keterbatasan analogi.
LikeLike