Organoleptik Kambing

Dua tiga hari yang lalu, secara tak sengaja berhubungan dengan hal-hil yg terkait dengan binatang berbulu bernama kambing.

yang pertama adalah pada hari sabtu yang bertepatan dengan ultahnya honey *silakan yang mau ngirim kado, masih dibuka kesempatan selebar mungkin* 😀 .

Jadi ada temen kuliahnya yang minta bantuan ngetes hasil penelitiannya. Ceritanya penelitiannya adalah kambing yang diberi pakan daun pepaya, hipotesisnya adalah daging kambing yang dihasilkan akan menjadi lebih empuk, karena ada kandungan papain.

Nah, saya cuma diminta bantuan untuk nyicipi tiga produk olahan daging kambing berupa saten, tongseng dan gule.  Gratis tentu.  jadi sambil nyoba sambil ngisi kuisioner, dinilai keempukannya, penampakannya, serta rasanya.  Lumayan empuk walau rasanya ada sedikit pahit. Yang jelas kenyang dan berkeringet *eh

Kedua adalah tadi malam, karena batuk yang masih saja ada.  Konon susu kambing adalah obat yang mujarab, berhubung saya lagi males bersentuhan dengan antibiotik, maka berangkatlah dengan kaka Thor dan bang Ai ke kedai susu kambing di ringroad utara, tak jauh dari rumah.

Saya pesen susu kambing murni, kaka pesen rasa vanilla blue *saya yakin itu cuma dicampur ama pop ice rasa itu*.  Susu yang saya pesen sendiri rasanya ya ga jauh beda ama susu full krim tanpa gula,badan terasa hangat sih abis meminumnya.

Masih ingin keringetan, akhirnya saya meramu minuman lagi, yaitu teh panas campur madu dua sendok.  Inget keringet, jadi inget sepeda yang bannya masih aja kempes karena belum sempet-sempet ditambal. Oh..