Jangan Gugat Ahlinya

Obrolan di dapur, antara seorang wanita kepada lelakinya, yang sibuk mengulek campuran bawang merah, merica, garam, kemiri dan pemain tambahan yaitu tomat, untuk membuat mi goreng kesayangan.

‘Bang, ntar habis kelar nguleknya, tumis sampai harum.
-lelakinya mengangguk-angguk-
‘Habis itu masukin air ke dalam sisa ulekan, trus campur..
-yang dikasih instruksi masih mengangguk-angguk
‘Ntar tomatnya dipotong, setengah saja, masukin ke cobek, baru dimasukin ke penggorengan
“Eh kenapa harus gitu, kenapa tomatnya cuma separo, trus kenapa ga langsung dipotong dan dimasukin penggorengan? *sungguh pembahasan yang tak penting*
‘Ya biasanya gitu, yaudah ditinggal pergi dulu ya..

-lelaki itu mengangguk saja, meneruskan aktipiti, lalu teringat hal yang krusial yang lupa dijelaskan: itu tadi waktu menggorengnya berapa lama ya? 😐

Akhirnya, menumis, mencampur air, masukin mie keriting, mengira-ngira waktu semena-mena, menganggap mateng, mengangkatnya, taro di mangkok, tutup sama tutup panci, lalu biarkan saja di atas galon (karena tak ada meja makan – -“)

Dan saat akan dinikmati, voila ! minya rada basah dan lengket, akrab satu sama lain, tapi tak apalah dimakan saja, bersama sambal kacang dan goreng gembus.

Baru setengah piring habis, wanita sang expert mi enak itu datang.

“Kok, hasilnya ga seperti biasanya ya, neng?
‘Iya, kan pas ditumis, dicampur air sampai kental, baru masukin mi nya, jadinya ga terlalu basah dan nempel kayak gini

Hoo, pantesan, bagian itunya yang lupa.
ah kalian harus merasakan mi buatan honey itu suatu saat, bertahun-tahun saya menyantapnya, tak pernah bosan, sampai sekarang, sampai pembuatnya sendiri bingung kadang :mrgreen:

9 thoughts on “Jangan Gugat Ahlinya

  1. warm Post author

    @LJ.
    itu harus 😀

    @latree
    halagh :mrgreen:

    @naussea
    semacam mi goreng saus kacang pokoknya

    @TamaGo
    ntar coba aja kalo pas mampir ke rumah saya 😀

    @Solochanger
    buat tamu mah gratis atuh, gan 😀

    @Amd.
    Anunya mecurigakan

    Like

    Reply
  2. Pingback: Jualan Ta’jil Favorit | blog auk

Leave a comment