tiga macam alasan

Paling tidak ada tiga alasan untuk menjaga beberapa buku tetap bertahan di rak buku saya. Selain itu mungkin sekedar parkir saja, suatu saat nanti mungkin akan keluar dari situ, berkelana entah kemana, terserah angin membawanya. Lagian saya kan statusnya cuma tukang parkir, biasanya apa toh..

Rasanya itu juga tak berlaku untuk buku, barang lain pun bisa begitu, dengan prinsip yang kurang lebih sama. Walaupun kadang ada yang menggoda untuk tetep disimpen, tapi menurut saya ada satu saat seseorang yang lebih pinter ngerawatnya.

Mungkin ada yang bisa menebak tiga alasan tersebut?
ya sekalian dijadikan soal koeis djoem’at ini deh, ada dua buku dari sahabat saya rhein fathia yang mau dibagikan. Satu buku lamanya yang berjudul jadian 6 bulan, satunya lagi adalah novel terbarunya : gloomy gift.

Saya rasa sekarang kalau mau bikin kuis mending seperti ini saja, tak usah diumumkan, siapa yang mampir dan membacanya, dan kemudian mau ikutan ya sudah begitu. Yang menang pun biar saja menebak-nebak, karena akan saya hubungi via email

Lagian sekarang juga tak bisa mengumumkan dimana-mana, semua akun sosmed saya benar-benar dibikin tiarap untuk sementara. Saya rasanya masih harus belajar menata mulut (atau jari) untuk memfilter apa yang seharusnya dan tidak seharusnya keluar dari benak saya.

Jadi terkesan serius gini, padahal ya pengen saja istirahat sementara. Tadinya akun-akun itu saya biarkan terbuka tanpa deactive, lah kemarin-kemarin malah iseng buka-scrolling lagi. Sangat tidak konsisten. Yasudahlah, begitu.

selamat djoem’atan
assalamualaikum.

16 thoughts on “tiga macam alasan

  1. Si Muda Berbahaya

    Ada 3 clue yang saya gunakan untuk menebak….
    – Parkir
    – Menggoda untuk disimpan
    – Ada yang lebih pintar merawatnya

    Baiklah dengan petunjuk tersebut saya akan coba menebak kuis ini om…

    Alasan Pertama : Keindahan
    Buku adalah jendela dunia, dalam sebuah ruangan, jendela adalah sesuatu yang memberi manfaat dengan fungsinya, dan juga memberi keindahan dengan keberadaannya. Begitu pula dengan buku, tidak sedikit toh orang membeli buku karena sampulnya yang menarik, aromanya yang menggelitik, penyajian sampul bahkan gimmick yang membuat sebuah buku terlihat amat menarik. Adanya buku di kamar atau di rumah om warm, tentunya akan menambah kehangatan dan keindahan. Tidak perlu kita beli asesoris mahal, ataupun benda benda artistik yang membuat dompet merintih untuk menambah keindahan rumah kita, cukup buatkan rak cantik, dan penuhi isi rak dengan berbagai macam buku, dijamin, terlihat indah…. Asal dirawat dari debu tentunya, walau pun terkesan hanya sekedar parkir, tapi lebih dari cukup untuk menghangatkan suasana

    Alasan Kedua : Berbagi
    Buat sebagian orang, buku adalah investasi. Tidak ada yang abadi di dunia ini, dan buku lebih-lebih tak ubahnya sesuatu yang rapuh dan mudah rusak, namun tidak begitu dengan ilmu didalamnya, karena amal amalan yang tidak pernah putus itu salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Membaca buku tidak mengenal usia dan waktu. Tidak ada istilah berhenti untuk menggali ilmu. Walau ajal menjemput, tak kenal kata menyerah untuk belajar. Begitupula dengan alas an ke tiga ini, ilmu yang ada di dalam buku, yang om warm sharing ke orang lain adalah investasi baik om warm, baik dalam membagi ilmu, maupun memperpanjang tali silaturahmi. Buku juga merupakan sumber harta yang tak ternilai harganya. Uang bisa habis, harta, kekuasaan bisa lenyap, tapi pengetahuan tidak bisa hilang. Jadi jelas, harga pengetahuan yang bersumber dari buku sangat bernilai tinggi.

    Alasan ketiga : Sensasi
    Berdasarkan kalimat “Menggoda untuk disimpan”, saya berpendapat bahwa masih ada sensasi dari buku yang membuat om warm menyimpan buku, terlepas dari permasalahan “ebook lebih praktis”, mungkin om warm suka mengambil buku, merasakannya, adanya kebutuhan untuk menyentuh bukunya, ada sensasi yang tidak dijumpai manakala om warm memegang iPad, atau tablet maupun gajet lainnya, termasuk aplikasi ebook didalamnya. Bahkan seseorang juga pernah berujar, Buku adalah sahabat paling setia, yang rela mendampingi sepanjang waktu di mana pun kita berada tanpa pernah memikirkan dirinya, sensasi bersahabat yang ada ketika kita menyentuh, meraba dan memeluk buku, bagi sebagian orang memang terasa seperti memeluk sahabat bukan? Lihat saja di film film, sehabis pengajian, Ani biasanya menemui Rhoma sembari memeluk Al Quran, di dada…. Nah seperti itulah kelekatan buku dengan Manusia. Buku adalah tetangga yang paling baik, pengajar yang paling tawadhu, teman yang paling setia dan tidak akan pernah bermaksiat kepadamu sama sekali.

    dan kalau ketiga alasan itu di gabung…

    jadilah alasan menyimpan buku yang lumayan mudah untuk dikenang….

    Keindahan… Berbagi … Sensasi….

    huahahahahahahahahaha….

    begitulah om warm…. ^___^

    Like

    Reply
  2. arni

    Hihihi abis di mention om syn :p

    Alasan yg pertama: ada kepuasan tersendiri saat buku yg sudah kita beli, selesai dibaca dan ditaruh di rak hehe. Suatu saat kita pasti pengen baca lg…yakin deh.

    Alasan yg kedua: lebih seneng fisik buku daripada beli yang e-book. Kalo saya lho…

    Alasan yang ketiga: buku itu nantinya bisa diwariskan kepada anak2 kita heheh…menurut saya lho om.

    Iyaah begitulah ^_^

    Like

    Reply
  3. swastikha

    Eaaaa. Ini pertama kali ikutan kuis di tempat om warm. *Berdoa biar menang.

    Uhuk. Sebutkan 3 alasan kenapa buku harus dirawat.
    Alasan pertama: belinya penuh perjuangan. Kenapa begitu? Soalnya kudu nahan diri buat nggak beli apa pun, demi bisa memborong buku yang diinginkan dan perjuangan lainnya adalah berjuang menyisihkan para pembeli lain (kalau buku itu dijual bentuk PO Online dan jumlahnya terbatas) rela banget deh mantengin hp demi mendapatkannya
    Alasan kedua: ada kisah dalam buku yang lekat sepanjang masa. Ada kalanya kita rindu untuk mengulang kembali cerita yang sudah dibaca. Pasti kita akan menemukan sesuatu yang baru dari buku yang telah kita baca atau paling nggak rasa hangat setelah membaca cerita itu masih tertinggal.
    Alasan ketiga: buat saya melihat tumpukan buku itu seperti surga dunia. Aroma buku baru sama wanginya dengan wangi jco (*mulai lebay) beda banget kalau kita punya buku bentuk ebook. Kayak nggak ada feeling meskipun lebih praktis. Memiliki tumpukan buku ada kebanggaan sendiri dan memotivasi. Siapa tahu kita bisa menghasilkan karya

    Like

    Reply
  4. Ajeng Lembayung

    Harusnya Mas yang Muda Berbahaya ini jawabannya dalam bentuk postingan blog. Menjura!

    Pengen jawab, tp gak kepikiran mau jawab apa.

    Sik.. Tiga alasan ya?..
    1. Karena ingin bukunya berkembang biak. Jadi bukunya kalo didiemin nanti tau-tau banyak gitu.
    2. Alasan sentimentil. Soalnya gak tega berpisah gitu aja sama bukunya. Udah susah-susah ngumpulin duit, beli, ngerawat bukunya. Semacam kaya punya anak terus gede dan berat hati kalo anaknya nikah sama org lain gitu.
    3. Emang ngoleksi bukunya. Ya namanya juga koleksi, gosah dijelasin lagi lah ya..

    Aku ki ngoceh opo thoiya. -_____-

    Like

    Reply
  5. potrehkoneng

    Alasan kenapa buku bertahan di rak adalah :
    1. Buku diktat kuliah yang tebel2. Entah karena susah dapatnya. Entah karena tebalnya. Entah karena kenangan di dalamnya. *halah
    2. Buku yang memang diniati untuk dikoleksi kayak saya semacam buku-bukunya tasaro, ika natassa ndak akan saya kasih ke orang karena memang niatnya koleksi.
    3. Buku pemberian seseorang. (Entah kado ultah, entah menang kuis) pasti ndak akan saya kasih ke orang

    Like

    Reply
  6. lilliperry

    1.karena buku tersebut sangatlah susah mendapatkannya, kalau diberikan ke orang selain yang berhak bisa bumi gonjang ganjing. cth : buku nikah
    2.buku yang sifatnya pribadi. cth : buku nikah
    3.buku yang diberikan seseorang yang sangat bermakna. cth : buku nikah

    ….yang diberikan KUA

    Like

    Reply
  7. ndue

    Kyaaaa. Om Warm..

    Akoh datang kembaliiii untuk menangin kuis om warmmmm. *halagh padahal mah ya kalah*

    Tapi semangat dulu ahhhh siapa tahu masih menang =))

    3 Alasan buku tersimpan..

    1. Buku itu perjuangan dapetinnya. Butuh waktu, tenaga, dan uang. Halagh. Iya aku perhitungan kok om. apalagi kalau menang lomba gini. Perjuangan buat deg-degannya make banget. =))

    2. Rasa memiliki. ini rasa yang paling dalam dan menyedihkan. 😐

    3. Tidak ingin berpisah. Iya.. kayak gak mau pisah dari blog om warm yang selalu ada kuis dulu tiap jumatnya 😀 😀 😀

    Like

    Reply
  8. Rhein Fathia

    Ih seru-seru jawabannya.. aku jadi pengen ikutan untuk meramaikan. Jawabanku adalah..

    1. Itu buku nikah.
    2. Itu buku suci (kitab suci)
    3. Itu buku pajak kendaraan bermotor

    Maka ketiga itulah alasan kenapa buku-buku tersebut selalu tetap tersimpan.. Duh, aku makin simpel dan pinter sejak selesai novel berjudul ‘Tesis’.

    Like

    Reply
  9. siuelha

    alesanku nyimpen buku smg sm dgn alesan om warm ya : here we go…
    1. ada buku yg secara isi dia ‘menggetarkan’ berkali-kali membacanya selalu menemukan lagi hal-hal baru yg memperkaya ‘jiwa’ kita, contoh setiap kali baca supernova Dee, serial mamaknya Tere Liye, senopati pamungkasnya arswendo, buku2 cak nun, buku2 Gus Mus, agus sunyoto, dll. masih buanyakkk lagi

    2. karena buku itu menjadi referensi berkehidupan, contoh kitab suci, hadits, buku2 agama, kamus, buku resep masakan, ensiklopedi, biografi sukses tokoh, buku cerita sahabat, dll catetan bon-bon-an ….egh yg terakhir ndak termasuk buku ding… 😛 dan buanyak lagi juga lainnya…

    3. buku pemberian sobat kenthel, gebetan, ato mantan, eh termasuk menjadi alasan gak ya? nggak ding menurut saya, jadi alesan yg ketiga apa ya? mungkin menyimpan buku untuk diwariskan, karena saking apiknya sebuah buku, pengen anak turun kita membaca buku2 tersebut, dan jenis bukunya ada di poin 1 n 2,

    demikian alesan saya om,
    sesuai hobi saya, reading, writing, n travelling…. hihihi.. opo hubungane jal?.. 😛

    Like

    Reply
  10. wxrm Post author

    *melihat2 para peserta kuis di atas*

    itu kenapa pengarang bukunya ikutan kuis juga? gimana ntar kalo beliau menang? #hloh 😐

    Like

    Reply
  11. Elia Bintang

    Pertama, buku nikah. Bertahan karena ya masa dikasiin orang….

    Kedua, kitab suci. Bertahan karena itu suci, mungkin setiap hari atau setiap minggu atau entah setiap apa, dipake ngaji, nambah pahala.

    Ketiga, buku favorit. Ceritanya itu Om Warm banget, terutama secara filosofis, seolah jiwa si penulis yang kerasa di buku itu tuh sejalan banget sama jiwa sampeyan, mewakili banget gitu lah.

    Gitu kira2 😀

    Like

    Reply
  12. Beby

    Hahah.. Beneran mikir nih mau ngetik apaan, Bang. 😛

    Ya uda cus aja ah..

    1. Karena buku terbuat dari kertas. Kertas itu berasal dari kayu alias pohon. Kalok ngga dirawat, bikin pohon yang ditebang jadi mati sia-sia. Kan kasian. :’

    2. Karena belinya pake duit. Zaman sekarang, nyari duit itu susah. Di jalan ngga bakal nemu walaupun seribu.

    3. Karena harus mencintai buku. Buku diterbitin bukan karena modal cerita. Selalu ada pelajaran di dalamnya.

    Gitu aja deh. Sekian.

    Like

    Reply

Leave a comment